Deviasi Dalam Perbankan: Definisi, Jenis, Dampak & Studi Kasus

deviasi dalam perbankan

Dalam dunia perbankan, deviasi merupakan hal yang sering terjadi. Deviasi dapat terjadi pada berbagai hal seperti proses, kebijakan, hingga penggunaan teknologi. Deviasi dalam perbankan dapat berdampak buruk pada kinerja bank, merugikan nasabah, dan bahkan dapat mengancam keberlangsungan bank tersebut. Oleh karena itu, deviasi harus dihindari atau setidaknya diminimalisir sebisa mungkin.

Definisi Deviasi dalam Perbankan

Deviasi dalam perbankan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak internal bank yang melanggar prosedur atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh bank itu sendiri. Deviasi ini dapat terjadi pada level individu hingga level institusi dan dapat berdampak buruk pada reputasi bank.

Jenis Deviasi dalam Perbankan

  1. Deviasi pada Proses

Deviasi pada proses dapat terjadi pada berbagai tahapan proses perbankan, mulai dari tahap penerimaan aplikasi kredit, verifikasi data, hingga pengelolaan rekening nasabah. Hal ini dapat berdampak buruk pada keakuratan data nasabah dan proses perbankan yang tidak terstruktur. Oleh karena itu, proses perbankan harus dijalankan dengan ketat dan tidak boleh dilanggar.

  1. Deviasi pada Kebijakan

Deviasi pada kebijakan dapat terjadi ketika pihak internal bank melanggar kebijakan yang telah ditetapkan oleh bank. Hal ini dapat berdampak buruk pada kinerja bank dan dapat mengancam keberlangsungan bank tersebut. Oleh karena itu, kebijakan harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar.

  1. Deviasi pada Penggunaan Teknologi

Deviasi pada penggunaan teknologi dapat terjadi pada berbagai aspek teknologi yang digunakan oleh bank, seperti penggunaan perangkat lunak yang tidak resmi atau penggunaan perangkat keras yang sudah usang. Hal ini dapat berdampak buruk pada efektivitas dan efisiensi kinerja bank. Oleh karena itu, penggunaan teknologi harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh bank.

Dampak Deviasi dalam Perbankan

  1. Merugikan Nasabah

Deviasi dapat berdampak buruk pada nasabah. Misalnya, jika terjadi deviasi pada tahap verifikasi data, nasabah dapat terkena risiko penyalahgunaan data pribadi. Jika terjadi deviasi pada pengelolaan rekening nasabah, nasabah dapat terkena risiko kehilangan uang atau bahkan identitas.

  1. Mengancam Keberlangsungan Bank

Hal tersebut juga dapat mengancam keberlangsungan bank. Jika terjadi deviasi pada kebijakan atau penggunaan teknologi, kinerja bank dapat terganggu dan dapat mengancam keberlangsungan bank tersebut.

  1. Menurunkan Reputasi Bank

Deviasi juga dapat menurunkan reputasi bank. Jika terjadi deviasi pada proses, kebijakan, atau penggunaan teknologi, bank dapat kehilangan kepercayaan nasabah dan masyarakat. Hal ini dapat berdampak buruk pada kinerja bank, mengurangi jumlah nasabah, serta mengancam keberlangsungan bank.

Upaya untuk Menghindari Deviasi dalam Perbankan

  1. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan

Pendidikan dan pelatihan karyawan merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari deviasi. Karyawan perbankan harus mendapatkan pemahaman yang cukup tentang prosedur dan kebijakan bank yang telah ditetapkan, serta pentingnya untuk mematuhinya.

  1. Audit Internal

Audit internal merupakan upaya yang penting dalam menghindari deviasi. Audit internal dapat dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa semua proses dan kebijakan bank telah dijalankan dengan benar dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

  1. Implementasi Sistem Pengawasan

Implementasi sistem pengawasan merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari deviasi. Sistem pengawasan dapat membantu bank untuk memantau setiap transaksi yang terjadi, sehingga jika terjadi deviasi, bank dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

  1. Penerapan Sistem Pengendalian Intern

Penerapan sistem pengendalian intern merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari deviasi. Sistem pengendalian intern dapat membantu bank untuk memastikan bahwa setiap proses perbankan telah dijalankan dengan benar dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Studi Kasus: Deviasi dalam Perbankan

Kasus 1: Deviasi pada Proses Penerimaan Aplikasi Kredit

Sebuah bank menerima aplikasi kredit dari seorang nasabah. Namun, ketika nasabah tersebut diwawancarai oleh petugas bank, nasabah tersebut memberikan data yang tidak akurat. Petugas bank mengetahui bahwa data yang diberikan oleh nasabah tersebut tidak akurat, namun tetap menyetujui aplikasi kredit nasabah tersebut tanpa melakukan verifikasi yang cukup. Akibatnya, bank mengalami kerugian karena nasabah tersebut tidak dapat membayar kredit yang telah diberikan.

Kasus 2: Deviasi pada Kebijakan Pengelolaan Risiko

Sebuah bank memiliki kebijakan pengelolaan risiko yang telah ditetapkan. Namun, seorang manajer di bank tersebut melanggar kebijakan tersebut dengan memberikan kredit pada seorang nasabah yang tidak memenuhi syarat. Akibatnya, bank mengalami kerugian yang besar dan reputasi bank juga tercemar karena kebijakan pengelolaan risiko yang telah ditetapkan tidak dijalankan dengan benar.

Kesimpulan

Deviasi dalam perbankan dapat berdampak buruk pada kinerja bank, merugikan nasabah, dan bahkan dapat mengancam keberlangsungan bank tersebut.

Oleh karena itu, deviasi harus dihindari atau setidaknya diminimalisir sebisa mungkin. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari deviasi dalam perbankan antara lain pendidikan dan pelatihan karyawan, audit internal, implementasi sistem pengawasan, dan penerapan sistem pengendalian intern.

Dalam kasus-kasus deviasi dalam perbankan, bank harus segera mengambil tindakan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan, termasuk melakukan investigasi dan memberikan sanksi kepada pihak yang terlibat dalam deviasi tersebut.

Dalam menghadapi dunia perbankan yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat, bank harus terus beradaptasi dan mengembangkan proses dan kebijakan yang lebih baik untuk meminimalisir risiko deviasi.

Dengan upaya yang tepat, deviasi dalam perbankan dapat diminimalisir sehingga bank dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dan terus berkembang dalam bisnis perbankan.

Bagi Anda yang saat ini butuh pinjaman dana tunai namun ditolak bank dan di tempat lainnya karena SLIK atau BI Checking bermasalah. Bisa ajukan di Kandeb.com dengan menggunakan Gadai BPKB Mobil.

Layanan dari kami mencakup seluruh wilayah di Indonesia dan pengajuan dari setiap konsumen akan dibantu hingga dana cair.

Segera HUBUNGI KAMI sekarang juga!

× Chat Only