Fasilitas Diskonto: Pengertian, Fungsi, Contoh & Dampak

fasilitas diskonto

Fasilitas diskonto adalah suatu layanan keuangan yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya, dimana nasabah dapat menjual surat berharga seperti cek, bilyet giro, dan surat utang pemerintah kepada bank dengan harga yang lebih rendah dari nominalnya dan bank akan membayar sejumlah uang tunai segera. Tujuan dari fasilitas diskonto adalah untuk memberikan dukungan keuangan bagi nasabah untuk memperoleh dana tunai dengan cepat.

Apa Fungsi Fasilitas Diskonto?

Fungsi dari fasilitas diskonto adalah memberikan solusi keuangan bagi nasabah, sehingga nasabah dapat memperoleh dana tunai dengan cepat tanpa harus menunggu jatuh tempo surat berharga tersebut.

Fasilitas diskonto juga berguna bagi bank sebagai sumber pendapatan dan sebagai cara untuk memperluas jangkauan bisnis mereka.

Dengan fasilitas diskonto, nasabah dapat mengatasi masalah likuiditas mereka dan bank dapat meningkatkan portofolio investasi mereka.

Apa Dampak Fasilitas Diskonto?

Dampak dari fasilitas diskonto dapat mempengaruhi baik nasabah maupun bank. Beberapa dampak positif fasilitas diskonto adalah:

  1. Mengatasi masalah likuiditas: Fasilitas diskonto membantu nasabah untuk memperoleh dana tunai dengan cepat dan mengatasi masalah likuiditas.
  2. Memperluas jangkauan bisnis bank: Fasilitas diskonto membantu bank untuk memperluas jangkauan bisnis mereka dan meningkatkan portofolio investasi mereka.

Namun, fasilitas ini juga memiliki beberapa dampak negatif, seperti:

  1. Biaya tinggi: Fasilitas diskonto dapat menghabiskan biaya yang tinggi bagi nasabah, karena bank mengenakan bunga dan biaya administrasi tertentu.
  2. Risiko kredit: Bank harus melakukan evaluasi risiko kredit terhadap nasabah dan mempertimbangkan risiko gagal bayar dalam penyaluran fasilitas diskonto.

Dengan demikian, nasabah harus mempertimbangkan baik-baik sebelum menggunakan fasilitas diskonto dan memastikan bahwa mereka memahami seluruh risiko dan biaya yang terkait.

Contoh Fasilitas Diskonto

  1. Diskonto cek: Nasabah dapat menjual cek mereka ke bank dengan harga yang lebih rendah dari nominalnya dan memperoleh dana tunai segera.
  2. Diskonto bilyet giro: Nasabah dapat menjual bilyet giro mereka ke bank dengan harga yang lebih rendah dari nominalnya dan memperoleh dana tunai segera.
  3. Diskonto surat utang pemerintah: Nasabah dapat menjual surat utang pemerintah mereka ke bank dengan harga yang lebih rendah dari nominalnya dan memperoleh dana tunai segera.

Itulah beberapa contoh fasilitas diskonto yang dapat diberikan oleh bank kepada nasabah. Nasabah harus memastikan bahwa mereka memahami seluruh risiko dan biaya yang terkait dengan fasilitas diskonto sebelum menggunakannya.

Kapan Penerapan Kebijakan Diskonto?

Kebijakan diskonto biasanya diterapkan oleh bank berdasarkan beberapa kondisi, seperti:

  1. Kondisi pasar: Kebijakan diskonto dapat diterapkan oleh bank berdasarkan kondisi pasar dan tingkat suku bunga saat ini.
  2. Kebutuhan nasabah: Bank dapat menawarkan fasilitas diskonto kepada nasabah berdasarkan kebutuhan nasabah, seperti memperoleh dana tunai dengan cepat.
  3. Stabilitas ekonomi: Bank juga dapat mempertimbangkan stabilitas ekonomi saat ini dalam penerapan kebijakan diskonto.

Kebijakan diskonto bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi ekonomi dan pasar saat ini. Oleh karena itu, nasabah harus memantau situasi dan kondisi pasar secara teratur dan berkonsultasi dengan bank untuk memastikan bahwa mereka memahami seluruh informasi dan risiko yang terkait dengan fasilitas diskonto.

Mengapa Diskonto Bisa Mengatasi Inflasi?

Diskonto sendiri tidak secara langsung dapat mengatasi inflasi. Namun, bank central dapat menggunakan kebijakan suku bunga sebagai alat untuk mengatasi tingkat inflasi.

Ketika tingkat inflasi meningkat, bank central dapat menaikkan suku bunga untuk mengurangi permintaan agregat dan mengatasi tingkat inflasi.

Fasilitas diskonto bank dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan tingkat suku bunga dan mempengaruhi permintaan agregat.

Namun, fokus utama dalam mengatasi inflasi adalah melalui kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah dan bank central, bukan melalui fasilitas diskonto bank.

Oleh karena itu, peran fasilitas diskonto dalam mengatasi inflasi sangat tergantung pada konteks dan situasi ekonomi saat ini.

Siapa yang Menetapkan Tingkat Diskonto?

Tingkat diskonto biasanya ditentukan oleh Bank Indonesia (BI). BI adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengendalikan suplai uang dan tingkat suku bunga di Indonesia.

Bank Indonesia sering menetapkan tingkat diskonto sebagai bagian dari kebijakan moneter untuk mempengaruhi permintaan agregat dan mencapai tujuan ekonomi seperti stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Bank-bank komersial juga dapat memiliki fasilitas diskonto, dan tingkat diskonto yang diberikan oleh bank-bank ini biasanya dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang ditentukan oleh bank sentral.

Oleh karena itu, tingkat diskonto yang diterapkan oleh bank komersial bisa berbeda-beda dan tidak selalu sama dengan tingkat diskonto yang ditentukan oleh bank sentral.

Apa Beda Suku Bunga dan Diskonto?

Suku bunga dan diskonto memiliki hubungan yang erat, tetapi mereka berbeda dalam beberapa hal:

  1. Definisi: Suku bunga adalah tingkat pengembalian yang diberikan oleh pemberi pinjaman kepada peminjam, sedangkan diskonto adalah pengurangan harga aset yang digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman.
  2. Sumber: Suku bunga diterapkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya sebagai imbalan atas penggunaan dana mereka, sedangkan diskonto diterapkan oleh bank dan lembaga keuangan untuk mengurangi nilai aset yang digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman.
  3. Fungsi: Suku bunga berfungsi untuk mengatur tingkat permintaan dan penawaran uang, sedangkan diskonto berfungsi untuk mengendalikan tingkat suku bunga dan mempengaruhi permintaan agregat.
  4. Aplikasi: Suku bunga diterapkan pada pinjaman dan deposito, sedangkan diskonto diterapkan pada fasilitas diskonto yang ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan.

Dalam konteks ekonomi, suku bunga dan diskonto merupakan alat yang digunakan oleh bank central dan pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi seperti stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang sehat. Oleh karena itu, kedua istilah ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Bagaimana Cara Menghitung Hari Diskonto?

Hari diskonto adalah jumlah hari yang diperlukan untuk mengurangi nilai aset yang digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman melalui fasilitas diskonto. Berikut adalah cara menghitung hari diskonto:

  1. Tentukan nilai aset yang digunakan sebagai jaminan.
  2. Tentukan tingkat diskonto yang diterapkan oleh bank. Tingkat diskonto biasanya dinyatakan dalam persentase.
  3. Hitung nilai diskonto dengan mengalikan nilai aset dengan tingkat diskonto.
  4. Tentukan jumlah pinjaman yang diterima setelah dikurangi nilai diskonto.
  5. Tentukan jumlah pembayaran bulanan yang harus dilakukan oleh peminjam untuk membayar pinjaman.
  6. Tentukan jangka waktu pinjaman.
  7. Hitung jumlah hari diskonto dengan membagi jumlah pembayaran bulanan dengan jumlah pinjaman dibagi dengan jangka waktu pinjaman.

Catatan: Cara di atas adalah cara umum untuk menghitung hari diskonto, dan mungkin ada perbedaan dalam cara penghitungan yang diterapkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya.

Oleh karena itu, selalu disarankan untuk memeriksa dengan bank atau lembaga keuangan terkait untuk memastikan cara penghitungan yang tepat.

Apa itu Akun Wesel Diskonto?

Akun Wesel Diskonto adalah jenis rekening bank yang digunakan untuk menyimpan wesel (cek) yang akan dicairkan dalam waktu dekat.

Bank akan memberikan diskonto (pengurangan nilai) pada wesel tersebut sebagai imbalan atas jaminan yang diberikan oleh nasabah.

Pemilik akun wesel diskonto akan menerima pinjaman dari bank dengan jaminan wesel, dan bank akan mengenakan tingkat diskonto tertentu sebagai imbalan atas pinjaman tersebut.

Pinjaman yang diterima oleh pemilik akun wesel diskonto akan digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional atau investasi bisnis mereka.

Akun wesel diskonto sering digunakan oleh perusahaan dan bisnis kecil sebagai sumber pendanaan alternatif untuk membiayai kebutuhan operasional mereka.

Ini memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi nasabah untuk memperoleh dana dengan jaminan wesel yang dimilikinya.

Namun, perlu diingat bahwa akun wesel diskonto memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan rekening deposito karena jaminan yang diterima dalam bentuk wesel bukanlah bentuk jaminan yang paling stabil.

Bagi Anda yang saat ini butuh pinjaman uang dengan prosedur termudah dan tercepat. Bisa menggunakan layanan Gadai BPKB Mobil dari Kandeb.com

× Chat Only