Financial Leverage Adalah: Definisi, Jenis, Manfaat & Cara Kelola

financial leverage adalah

Pendahuluan

Financial leverage adalah salah satu aspek penting dalam keuangan perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang financial leverage, termasuk definisi, jenis-jenis, manfaat dan risikonya, serta cara mengukur dan mengelolanya.

Definisi

Financial leverage merupakan rasio antara hutang dengan ekuitas sebuah perusahaan. Dalam kata lain, financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang berasal dari hutang untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham.

Dengan menggunakan hutang, perusahaan dapat memperbesar modal yang tersedia untuk berinvestasi dalam proyek yang menguntungkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang dihasilkan.

Namun, penggunaan hutang juga dapat memperbesar risiko kebangkrutan bagi perusahaan jika kinerja usaha tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Jenis-Jenis Financial Leverage

Terdapat dua jenis yang umum dikenal, yaitu operating leverage dan financial leverage.

  1. Operating Leverage

Operating leverage adalah rasio antara biaya tetap dan biaya variabel suatu perusahaan. Dalam kata lain, operating leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan tergantung pada biaya tetap dalam operasinya.

Semakin besar biaya tetap suatu perusahaan, semakin besar pula operating leverage-nya.

Sebagai contoh, perusahaan manufaktur yang memiliki banyak mesin dan peralatan memiliki biaya tetap yang besar, sehingga operating leverage-nya juga besar.

  1. Financial Leverage

Financial leverage adalah rasio antara hutang dan ekuitas suatu perusahaan. Dalam kata lain, menunjukkan seberapa besar perusahaan menggunakan sumber dana yang berasal dari hutang untuk memperbesar keuntungan bagi pemegang saham.

Semakin besar hutang suatu perusahaan, semakin besar pula financial leverage-nya. Namun, penggunaan hutang juga dapat memperbesar risiko kebangkrutan bagi perusahaan jika kinerja usaha tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Manfaat dan Risiko

  1. Manfaat Financial Leverage

Penggunaannya dapat memberikan manfaat bagi perusahaan, di antaranya:

  • Meningkatkan Keuntungan

Dengan menggunakan hutang, perusahaan dapat memperbesar modal yang tersedia untuk berinvestasi dalam proyek yang menguntungkan, sehingga dapat meningkatkan laba yang dihasilkan.

  • Meningkatkan Return on Equity (ROE)

ROE adalah rasio antara laba bersih dan ekuitas suatu perusahaan. Dengan menggunakan hutang, perusahaan dapat memperbesar keuntungan bagi pemegang saham, sehingga dapat meningkatkan ROE.

  • Menjaga Kemampuan Beroperasi

Dalam beberapa kasus, penggunaan hutang dapat membantu perusahaan menjaga kemampuan beroperasi.

Misalnya, jika perusahaan mengalami kekurangan dana untuk membeli peralatan baru, perusahaan dapat menggunakan hutang untuk membeli peralatan tersebut.

  1. Risiko Financial Leverage

Namun, penggunaan hutang juga memiliki risiko bagi perusahaan, di antaranya:

  • Risiko Kebangkrutan

Penggunaan hutang memperbesar risiko kebangkrutan bagi perusahaan. Jika kinerja usaha tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka perusahaan akan kesulitan untuk membayar bunga dan cicilan hutangnya. Hal ini dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kebangkrutan.

  • Risiko Pembatasan Kredit

Jika perusahaan mengalami masalah keuangan, maka kreditur dapat membatasi kredit yang diberikan kepada perusahaan.

Hal ini dapat menyebabkan perusahaan kesulitan dalam mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan operasinya.

  • Risiko Berubahnya Tingkat Bunga

Jika tingkat bunga naik, maka perusahaan akan membayar lebih banyak bunga untuk hutangnya. Hal ini dapat mengurangi laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

Mengukur Financial Leverage

Terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur financial leverage suatu perusahaan, di antaranya:

  1. Debt-to-Equity Ratio

Debt-to-equity ratio adalah rasio antara hutang dengan ekuitas suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan menggunakan hutang untuk memperbesar keuntungan bagi pemegang saham. Semakin besar rasio ini, semakin besar pula financial leverage-nya.

  1. Debt-to-Assets Ratio

Debt-to-assets ratio adalah rasio antara hutang dengan total aset suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang dalam membiayai aset-asetnya.

Semakin besar rasio ini, semakin besar pula risiko kebangkrutan yang dihadapi oleh perusahaan.

  1. Interest Coverage Ratio

Interest coverage ratio adalah rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.

Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan mampu membayar bunga dari hutangnya dengan laba yang dihasilkan.

Semakin besar rasio ini, semakin kecil pula risiko kebangkrutan yang dihadapi oleh perusahaan.

Mengelola Financial Leverage

Untuk mengelolanya, perusahaan dapat melakukan beberapa hal, di antaranya:

  1. Menjaga Keseimbangan Antara Hutang dan Ekuitas

Perusahaan harus menjaga keseimbangan antara hutang dan ekuitas. Jika perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang, maka risiko kebangkrutan akan meningkat.

Namun, jika perusahaan terlalu banyak menggunakan ekuitas, maka keuntungan bagi pemegang saham akan menurun.

  1. Memilih Sumber Dana yang Tepat

Perusahaan harus memilih sumber dana yang tepat, baik itu hutang maupun ekuitas. Hutang lebih cocok digunakan untuk membiayai proyek yang menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi daripada biaya bunganya. Sedangkan ekuitas lebih cocok digunakan untuk membiayai proyek yang berisiko tinggi.

  1. Mengelola Operasional dengan Efisien

Perusahaan harus mengelola operasionalnya dengan efisien. Semakin efisien operasional perusahaan, semakin besar pula laba yang dihasilkan.

Dengan laba yang besar, perusahaan dapat membayar bunga dan cicilan hutangnya dengan mudah.

Kesimpulan

Financial leverage merupakan salah satu aspek penting dalam keuangan perusahaan. Dengan memanfaatkan hutang, perusahaan dapat memperbesar keuntungan bagi pemegang saham. Namun, penggunaan hutang yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kebangkrutan bagi perusahaan.

Untuk mengelolanya, perusahaan harus menjaga keseimbangan antara hutang dan ekuitas, memilih sumber dana yang tepat, dan mengelola operasional dengan efisien.

Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur financial leverage.

Dalam mengambil keputusan, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tingkat bunga, risiko kebangkrutan, dan keuntungan bagi pemegang saham.

Dengan melakukan manajemen financial leverage yang tepat, perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang maksimal tanpa meningkatkan risiko kebangkrutan yang tinggi.

Bagi Anda yang butuh pinjaman uang, segera ajukan Dana Tunai Agunan BPKB Mobil hanya di Kandeb.com

Prosedurnya singkat, aman, cepat dan tanpa BI checking.

× Chat Only