Fraud management adalah proses identifikasi, investigasi, dan pencegahan dari tindakan kecurangan atau penipuan dalam suatu organisasi atau bisnis.
Ini meliputi berbagai tindakan untuk mencegah dan mengurangi risiko kecurangan, seperti pemantauan transaksi, analisis data, dan pengembangan sistem keamanan.
Tujuan dari fraud management adalah untuk melindungi aset perusahaan dan memastikan transparansi dalam operasi bisnis.
Kenapa Fraud Management Bisa Terjadi?
Fraud management dapat terjadi karena beberapa alasan, diantaranya:
- Motivasi keuangan: Beberapa individu melakukan tindakan kecurangan karena ingin meningkatkan pendapatan atau mengurangi beban keuangan.
- Kekurangan kontrol: Sistem kontrol yang lemah atau tidak adekuat dapat membuat mudah untuk melakukan tindakan kecurangan.
- Kebutuhan untuk memenuhi target: Beberapa individu dapat merasa tertekan untuk memenuhi target yang ditentukan dan melakukan tindakan kecurangan untuk mencapainya.
- Kebutuhan untuk menutupi kesalahan: Beberapa individu dapat melakukan tindakan kecurangan untuk menutupi kesalahan atau kegagalan yang telah dilakukan.
- Teknologi: Pemanfaatan teknologi yang tidak tepat atau tidak terlindungi dapat membuat mudah untuk melakukan tindakan kecurangan.
- Kultur perusahaan: Budaya perusahaan yang tidak etis atau tidak menghormati hukum dapat membuat mudah untuk melakukan tindakan kecurangan.
Itu hanyalah beberapa alasan yang dapat menyebabkan fraud management terjadi, namun tidak semua fraud management dapat dijelaskan dengan alasan-alasan tersebut.
Kapan Fraud atau Penyimpangan Terjadi?
Fraud atau penyimpangan dapat terjadi kapan saja, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fraud atau penyimpangan, diantaranya:
- Periode transisi: Saat perusahaan sedang mengalami perubahan, seperti merger, akuisisi, atau restrukturisasi, risiko fraud atau penyimpangan lebih tinggi.
- Kondisi ekonomi: Saat kondisi ekonomi tidak stabil, seperti resesi ekonomi, risiko fraud atau penyimpangan lebih tinggi.
- Teknologi: Saat teknologi baru diimplementasikan, seperti sistem baru atau software, risiko fraud atau penyimpangan lebih tinggi.
- Kondisi bisnis: Saat kondisi bisnis tidak stabil, seperti fluktuasi harga atau kompetisi yang ketat, risiko fraud atau penyimpangan lebih tinggi.
Jenis Perilaku Fraud Management di Lembaga Keuangan
Ada beberapa jenis perilaku fraud management yang sering terjadi di lembaga keuangan, diantaranya:
- Fraud kredit: Terjadi ketika seseorang mengambil kredit dengan memberikan informasi yang tidak benar atau tidak lengkap, seperti menyembunyikan pendapatan atau aset.
- Fraud deposit: Terjadi ketika seseorang menarik uang dari rekening deposit mereka dengan cara yang tidak sah, seperti menggunakan kartu kredit palsu atau menyalahgunakan informasi pribadi.
- Fraud investasi: Terjadi ketika seseorang menipu investor dengan memberikan informasi yang tidak benar atau tidak lengkap, seperti menyembunyikan risiko investasi atau mengklaim hasil yang tidak realistis.
- Fraud asuransi: Terjadi ketika seseorang mengklaim asuransi dengan memberikan informasi yang tidak benar atau tidak lengkap, seperti mengklaim kerugian yang tidak sebenarnya atau menyembunyikan informasi yang relevan.
- Fraud pembayaran: Terjadi ketika seseorang menggunakan kartu kredit atau rekening bank yang tidak sah untuk melakukan pembayaran, seperti menggunakan kartu kredit palsu atau menyalahgunakan informasi pribadi.
- Money Laundering: Adalah proses untuk menyembunyikan sumber atau asal dari uang yang diperoleh dengan cara tidak sah, seperti dari aktivitas kriminal seperti narkoba, perjudian, atau korupsi.
Cara Mencegah Fraud (Penyimpangan)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah fraud, diantaranya:
- Membuat sistem pengendalian intern yang baik dapat membantu mencegah fraud dengan mengatur proses bisnis dan mengidentifikasi potensi risiko fraud.
- Melakukan pemeriksaan rutin terhadap aktivitas bisnis dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal dari fraud.
- Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang cara mencegah fraud kepada karyawan dapat membantu meningkatkan kesadaran dan meminimalkan risiko fraud.
- Melakukan investigasi internal ketika ada dugaan fraud dapat membantu mengungkap sumber masalah dan mengambil tindakan yang tepat.
- Membuat sistem deteksi dan pencegahan fraud dapat membantu mendeteksi dan mencegah fraud sebelum terjadi.
- Menjalin kerja sama dengan pihak eksternal seperti pihak berwenang, perusahaan auditor, atau perusahaan konsultan dapat membantu dalam pencegahan dan pengungkapan fraud.
- Membuat prosedur pengaduan yang jelas dan mudah untuk digunakan oleh karyawan dapat membantu dalam pencegahan dan pengungkapan fraud.
Itu hanyalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah fraud, namun untuk menjamin efektifitas dari mencegah fraud, perlu di lakukan pengembangan dan pemantauan secara berkala.
Contoh Fraud Triangle dan Penjelasannya
Fraud Triangle adalah teori yang menyatakan bahwa tiga kondisi harus ada agar seseorang melakukan tindakan penipuan:
- Motivasi: individu harus memiliki alasan atau dorongan untuk melakukan tindakan penipuan, seperti kebutuhan finansial yang mendesak atau keserakahan.
- Oportunitas: individu harus memiliki akses atau kesempatan untuk melakukan tindakan penipuan.
- Justifikasi: individu harus memiliki cara untuk meyakinkan diri sendiri bahwa tindakan penipuan yang dilakukan itu baik atau dapat diterima.
Ketiga kondisi ini harus ada secara bersamaan agar seseorang melakukan tindakan penipuan. Jika salah satu kondisi tidak ada, individu mungkin tidak akan melakukan tindakan penipuan.
Contoh dari Fraud Triangle dapat dilihat dalam kasus penipuan finansial di sebuah perusahaan. Misalnya, seorang karyawan yang memiliki posisi yang cukup penting dalam perusahaan tersebut, memiliki motivasi finansial yang mendesak karena utang yang banyak dan ingin membeli rumah baru.
Dia juga memiliki oportunitas untuk melakukan penipuan karena posisinya yang cukup penting dalam perusahaan dan dia memiliki akses ke akun perusahaan.
Dia menemukan justifikasi untuk melakukan penipuan karena dia merasa bahwa perusahaan tersebut cukup kaya dan tidak akan merugikan siapa pun jika dia mengambil sedikit uang.
Dalam hal ini, motivasi finansial yang mendesak, oportunitas dan justifikasi adalah tiga kondisi yang ada dalam Fraud Triangle yang memungkinkan karyawan tersebut melakukan tindakan penipuan.
Demikian informasi mengenai fraud management kami sampaikan. Jika Anda butuh dana tunai menggunakan jaminan BPKB mobil, silakan hubungi kandeb.com