Perbedaan Hutang dan Piutang? Apakah Sudah Paham?

perbedaan hutang dan piutang

Perbedaan hutang dan piutang apa ya kira-kira? masih bingung untuk membedakannya karena hampir mirip? bila anda mengambil jurusan akuntasi keuangan atau perbankan pasti tidak akan asing lagi mendengar kata-kata itu.

Tapi bagaimana dengan mereka yang masih asing di dunia perbankan, bisnis dan pengkreditan (pinjaman dana atau pembelian kendaraan bermotor).

Agar kita semua sama-sama memahaminya, mari kita ulas satu persatu. mulai dari pengertian, perbedaan, jenis dan contohnya.

Penjelasan Singkat Antara Hutang dan Piutang

contoh utang dan piutang

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita singkirkan terlebih dahulu pikiran negatif setiap mendegar kata hutang dan piutang karena tidak selalu negatif asal bisa kita atur dengan cermat.

Dalam dunia akuntasi hutang dapat berwujud pembelian bahan baku (belum terbayar), tagihan beban usaha, dan lain sebagainya.

Lebih mudahnya hutang adalah kewajiban berupa barang, jasa, atau uang yang harus dibayar dengan cara mengangsur perbulan sesuai tenor yang dipilih. Orang yang melakukan pinjaman biasa kita sebut debitur dan pemberi pinjaman disebut kreditur, jangan sampai salah ya.

Dalam pencatatan akuntansi, posisi hutang selalu berada di posisi kredit (mengurangi aktiva atau aset dalam bisnis dan tergolong pasiva.

Perbedaan Hutang dan Piutang

piutang adalah dan contohnya

Hutang yang masuk kedalam kategori positif disebut dengan hutang produktif karena digunakan untuk mendapatkan aset/memutar uang/memperluas usaha dalam dunia bisnis dalam bidang apa saja.

Para nasabah dianjurkan agar selalu mengatur pengeluaran dan pemasukan agar cicilan / kewajiban tetap bisa dibayarkan sehingga jauh dari denda.

Mempunyai konsep keuangan yang matang, percaya atau tidak mau kita mempunyai kredit berapapun akan terasa nyaman, kenapa begitu?

Sebab anda sudah tahu pembagian gaji yang harus di sisakan di awal bulan tanpa mengganggu kebutuhan primer. Itulah mengapa pinjaman dana selalu dianggap penolong ketika anda sedang merasa sulit.

Baca Juga : Bagaimana Cara Melunasi Hutang Dengan Cepat? Temukan Disini!

Kebalikan dari hutang adalah piutang, pinjaman yang diberikan kepada orang lain, tagihan yang belum dibayar nasabah atau pembayaran tertunda.

Piutang bisa diberikan kepada calon nasabah yang sesuai kriteria oleh perusahaan / lembaga keuangan manapun.

Biasanya jika Bank yang memberikan pinjaman uang tunai prosesnya cukup panjang dan lama. Piutang ini dianggap sebagai aset perusahaan, pemberian pinjaman / piutang dari lembaga keuangan bisa diberikan asal keterangan atau informasi yang diberikan jelas dan jujur.

Jenis-Jenis

contoh piutang

Secara garis besar, hutang terbagi menjadi 2, yaitu lancar dan dan tidak lancar dilihat dari jangka waktu pembayarannya.

Hutang Lancar

Tenor yang diberikan cukup singkat hanya sekitar 1 tahun, hutang lancar sering digunakan untuk kebutuhan operasional bersifat rutin / investasi jangka pendek.

Berikut adalah beberapa hal yang termasuk ke dalam hutang lancar :

Hutang Tidak Lancar

Tenor cukup panjang dengan waktu jatuh tempo lebih dari 10 tahun. Hutang tidak lancar digunakan untuk membiayai kebutuhan skala besar seperti membeli gedung baru, perluasan usaha atau ekspansi bisnis dan pembelian mesin produksi.

Punya rencana mengajukan kredit atau hutang dalam bentuk uang? ingatlah perlu pertimbangkan yang baik sebelum memutuskan meminjam, seperti :

  • Pastikan mempunyai agunan untuk digadaikan
  • Selalu sesuaikan kondisi keuangan dengan tenor yang diambil

Mulai dari penggunaan uang tersebut sampai tahapan pelunasan cicilan agar terhindar dari penarikan barang gadai sehingga menciptakan stigma negatif bahwa meminjam = buruk. Padahal kesalahan tersebut berasal dari diri sendiri.

Keuntungan hutang dalam bentuk uang tunai yaitu sebagai berikut :

Dapat Digunakan Secara Leluasa atau Fleksibel

Pengembalian hutang uang tunai bisa anda manfaatkan sesuai kebutuhan dan keinginan pribadi. Calon nasabah tidak mempunyai batasan ruang gerak dalam penggunaan uang tunai bisa diletakkan ke sektor mana pun.

Pinjaman Bisa Semaksimal Mungkin

Hutang berbentuk uang tunai dengan jaminan agunan motor, mobil atau sertifikat rumah sekalipun bisa menyisakan uang yang cukup lumayan jika rencana butuh dana maksimal.

Sisa uang bisa diletakkan di Bank untuk tabungan atau investasi, yang pasti bisa digunakan sekarang atau nanti uang tersebut.

Berbeda kalau dalam berupa bahan baku untuk produksi jika didiamkan terlalu lama bisa membusuk dan ujung-ujungnya harus dibuang.

Memberikan Kemudahan Bagi Para Pengusaha Muda

Sudah pahamkah anda mengenai perbedaan hutang dan piutang?

Uang pinjaman yang anda ajukan adalah 100% hak pengaju mau digunakan apa saja sekalipun untuk memodali bisnis sendiri.

Batasan hutang kalau dalam bentuk barang membuat usaha sulit berkembang dan mentok sesuai nilai hutang.

Jatuh Tempo Anda Sendiri yang Menentukan

Pinjaman agunan apapun jika masih sesuai kriteria silahkan ajukan saja dengan menghubungi customer service. Jangka waktu angsuran bisa pengaju tentukan sesuai kemampuan finansial.

Jenis Piutang

Beberapa jenis piutang dalam dunia bisnis :

Piutang Dagang atau Piutang Usaha

Berasal dari transaksi penjualan yang di terbayarkan. Dalam konsep jual beli sederhana, uang harus dibayarkan saat mendapat barang tetapi dalam bisnis tidak selalu begitu konsepnya.

Bisnis berskala besar atau pembelian untuk dijual lagi (B2B) pembayaran tidak langsung dilakukan saat menerima produk.

Piutang Wessel

Bisa disebut juga dengan wessel tagih, yang muncul dari perjanjian untuk membayar sejumlah tagihan dari pembelian barang.

Piutang wesel tidak jauh berbeda dari piutang dagang / usaha, namun lebih formal dan dan terjamin karena ada perjanjian tertulis di dalamnya.

Piutang Lain-Lain

Jenis itu tidak termasuk ke dalam piutang dagang atau wessel. Bentuknya beraneka ragam bisa muncul dari pihak eksternal maupun internal bisnis. Misal, pinjaman modal pada pebisnis lain dan pinjaman kepada karyawan.

Penyusunan Laporan

hutang adalah

Seorang akunting harus memahami segala prosedur pencatatan yang benar, agar tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan. Kami akan memberikan 4 cara yang bisa membantu anda :

Mencatat Sesuai Waktu Transaksi

Walaupun perbedaan hutang dan piutang cukup signifikan jangan lupa untuk melakukan pencatatan mendetail sesuai waktu transaksinya.

Tujuannya agar kita tidak lupa dan terselip, jadi bila sewaktu-waktu atasan atau ada pihak penting yang membutuhkan anda tidak perlu ribet lagi harus membuka file yang super banyak.

Simpan Segala Bukti Transaksi, Jangan Sampai Ada yang Hilang!

Bukti transaksi hutang atau piutang perlu anda simpan baik-baik. penyimpanan semua bukti tersebut sangat penting sebagai bagian dari administrasi kantor.

Sekaligus untuk mempermudah pengecekan dan pencocokan data. Kalau sewaktu-waktu ditemukan keganjilan dari laporan yang telah dibuat.

Buatlah Buku Catatan atau Laporan Keuangan

Hindari membuat laporan keuangan hanya di satu buku atau folder saja, sebaiknya buat juga laporan keuangan cadangan sebagai back-upan. Buatlah intinya saja atau rangkum bagian penting tidak perlu membuat rincinnya karena akan menghabiskan waktu.

Selalu Kroscek Pekerjaan Sebanyak 2 Kali

Supaya tidak terjadi kesalahan fatal dan harus kerja 2 kali lebih berat lagi. Setiap pekerjaan apapun selalu cek kembali sebanyak 2, apalagi jika sudah berkaitan dengan uang urusannya bisa lebih sulit dan pertanggungjawabannya besar.

Nah itulah seluk beluk perbedaan hutang dan piutang beserta jenis-jenisnya, semoga bermanfaat dan anda tidak bingung lagi membedakannya.

× Chat Only