Kelebihan dan Kekurangan BPR yang Harus Anda Ketahui

kelebihan dan kekurangan bpr

Apa saja kelebihan dan kekurangan BPR? Apakah di BPR lebih mudah untuk ajukan pinjaman dana tunai dibandingkan dengan di bank umum? Mari kita bahas disini.

Apa Itu BPR?

BPR adalah singkatan dari Bank Perkreditan Rakyat. BPR adalah jenis bank yang didirikan dan dikelola oleh masyarakat atau swasta dengan tujuan untuk memberikan jasa perbankan kepada masyarakat sekitar.

BPR berfokus pada pemberian kredit kepada usaha kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat lokal, serta memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah.

BPR juga memiliki persyaratan yang lebih longgar dibandingkan bank umum dalam pemberian kredit atau pinjaman dana tunai.

Apa Bedanya BPR dengan Bank?

Perbedaan utama antara Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan bank umum adalah sebagai berikut:

  1. Skala operasi: BPR umumnya beroperasi di wilayah yang lebih terbatas dibandingkan dengan bank umum. BPR hanya beroperasi di daerah-daerah yang ditetapkan oleh pemerintah, sementara bank umum beroperasi di seluruh wilayah nasional.
  2. Layanan perbankan global: Bank umum biasanya memiliki jaringan cabang dan mitra di negara lain, yang memberikan akses ke layanan perbankan global. BPR mungkin tidak memiliki jaringan yang sama.
  3. Produk investasi: Bank umum biasanya menawarkan berbagai produk investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, dll. BPR mungkin tidak menawarkan produk investasi yang sama.
  4. Layanan perbankan syariah: Bank umum biasanya menawarkan layanan perbankan syariah, sementara BPR mungkin tidak memiliki layanan ini.
  5. Layanan perbankan digital: Bank umum biasanya memiliki platform perbankan digital yang canggih dan memudahkan nasabah untuk bertransaksi secara online. BPR mungkin tidak memiliki layanan perbankan digital yang sama.
  6. Layanan asuransi: Bank umum biasanya menawarkan layanan asuransi, sementara BPR mungkin tidak memiliki layanan asuransi yang sama.
  7. Fokus usaha: BPR difokuskan pada pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pembiayaan konsumtif. Sementara itu, bank umum memiliki fokus usaha yang lebih luas, termasuk pembiayaan usaha besar dan investasi.
  8. Sumber dana: BPR mendapatkan dana dari nasabah yang berasal dari daerah operasinya. Sementara itu, bank umum mendapatkan dana dari berbagai sumber, termasuk deposito, surat berharga, dan pinjaman dari bank lain.
  9. Regulasi: BPR dalam pengawasan dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sementara bank umum diatur oleh OJK dan Bank Indonesia (BI)
  10. Ukuran dan skala usaha: BPR lebih kecil dari bank umum, BPR lebih fokus kepada nasabah ritel dan usaha kecil dan menengah, sementara bank umum lebih fokus kepada nasabah korporat dan usaha besar.

Kelebihan dan Kekurangan BPR

Kelebihan BPR

Kelebihan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) adalah:

  1. BPR memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan bank umum, sehingga dapat memberikan suku bunga yang lebih rendah pada nasabah. Hal ini dapat menguntungkan bagi nasabah yang membutuhkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.
  2. BPR cenderung lebih fleksibel dalam memberikan kredit, karena memiliki persyaratan yang lebih longgar dibandingkan bank umum. Hal ini dapat memudahkan nasabah yang kesulitan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank umum dalam proses pengajuan kredit atau pinjaman uang.
  3. BPR memiliki kepedulian yang lebih tinggi terhadap perekonomian daerah dan masyarakat setempat, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih efektif bagi pembangunan daerah. Dengan demikian, BPR dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
  4. BPR memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat lokal. Hal ini dapat membantu meningkatkan aktivitas ekonomi di daerah dan meningkatkan lapangan kerja.
  5. BPR dapat menjadi sumber dana yang stabil bagi nasabah, karena dana yang diterima dari nasabah umumnya digunakan untuk pemberian kredit kepada nasabah lain.

Kekurangan BPR

Kekurangan BPR adalah:

  1. BPR memiliki jumlah dana yang lebih kecil dibandingkan bank umum, sehingga dapat menyebabkan keterbatasan dalam memberikan kredit. Hal ini dapat menyulitkan nasabah yang membutuhkan dana yang besar.
  2. BPR cenderung kurang memiliki sistem pengawasan yang ketat, sehingga dapat meningkatkan risiko kegagalan atau kesulitan dalam mengelola dana nasabah. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi nasabah yang menempatkan dana di BPR.
  3. BPR cenderung kurang memiliki jaringan yang luas, sehingga dapat menyulitkan nasabah dalam melakukan transaksi. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan bagi nasabah yang membutuhkan transaksi di luar wilayah BPR.
  4. BPR memiliki tingkat likuiditas yang rendah. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan bagi nasabah yang membutuhkan dana segera atau cepat.
  5. BPR cenderung kurang memiliki teknologi yang canggih dibandingkan bank umum, sehingga dapat menyulitkan nasabah dalam melakukan transaksi secara online atau melakukan pembayaran dengan menggunakan aplikasi mobile banking.
  6. BPR cenderung kurang memiliki jasa layanan yang beragam dibandingkan bank umum, sehingga dapat menyulitkan nasabah dalam mencari jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.
  7. BPR cenderung kurang memiliki sistem manajemen risiko yang baik, sehingga dapat meningkatkan risiko kegagalan atau kesulitan dalam mengelola dana nasabah. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi nasabah yang menempatkan dana di BPR.

Secara keseluruhan, BPR dapat menjadi pilihan yang baik bagi nasabah yang membutuhkan jasa perbankan dengan suku bunga yang lebih rendah dan persyaratan yang lebih longgar, serta memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah.

Namun, nasabah harus memperhatikan risiko yang mungkin terjadi dan keterbatasan dalam jasa yang ditawarkan oleh BPR.

Mengapa Pengajuan Kredit dan Pinjaman di BPR Lebih Mudah Dibandingkan dengan yang Lainnya?

Pengajuan kredit BPR cenderung lebih mudah dibandingkan dengan bank umum karena beberapa alasan:

  1. Persyaratan yang diperlukan untuk pengajuan kredit BPR cenderung lebih longgar dibandingkan dengan bank umum. BPR cenderung lebih fleksibel dalam menerima nasabah dengan latar belakang ekonomi yang beragam.
  2. Proses pengajuan kredit BPR cenderung lebih cepat dan sederhana dibandingkan dengan bank umum. BPR cenderung lebih cepat dalam mengambil keputusan dan memberikan dana kredit.
  3. BPR cenderung lebih dekat dengan masyarakat setempat, sehingga nasabah dapat lebih mudah mengakses layanan kredit dan mendapatkan bantuan dari BPR jika diperlukan.
  4. BPR cenderung lebih memperhatikan faktor-faktor seperti jaminan, kemampuan pembayaran, dan kondisi ekonomi nasabah dibandingkan dengan bank umum yang lebih menitikberatkan pada faktor-faktor seperti skor kredit dan riwayat kredit.
  5. BPR cenderung lebih bersedia untuk memberikan kredit kepada nasabah dengan jaminan yang tidak diakui oleh bank umum, seperti tanah, rumah, apartemen, kios atau properti di daerah tertentu

Namun, pengajuan kredit BPR juga mengandung risiko yang harus dipertimbangkan oleh nasabah, seperti risiko gagal bayar, risiko keterlambatan pembayaran, dan risiko kegagalan perbankan.

Nasabah harus mempertimbangkan kondisi keuangan dan jaminan yang dimiliki sebelum mengajukan kredit ke BPR.

Bagaimana Cara Kerja BPR?

Cara kerja BPR adalah sebagai berikut:

  1. Penerimaan dana dari nasabah: BPR menerima dana dari nasabah dalam bentuk deposito, tabungan, dan simpanan lainnya.
  2. Penyaluran dana kepada nasabah: BPR menyalurkan dana kepada nasabah dalam bentuk kredit usaha, kredit modal kerja, dan kredit lainnya. BPR juga menyalurkan dana kepada pemerintah daerah, BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), dan lembaga swadaya masyarakat.
  3. Penyelenggaraan jasa perbankan lainnya: BPR juga menyediakan jasa perbankan lainnya seperti transfer dana, cek dan giro.
  4. Pembinaan usaha: BPR juga berperan dalam pembinaan usaha dengan memberikan bantuan teknis dan dana bagi usaha-usaha yang dibiayai. BPR juga berperan dalam memberikan edukasi kepada nasabah mengenai manajemen keuangan dan usaha.
  5. Pembinaan ekonomi: BPR juga berperan dalam pembinaan ekonomi daerah dengan memberikan dana dan jasa perbankan yang diperlukan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi daerah.
  6. Pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan: BPR harus melaporkan kegiatan perbankannya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Secara umum, cara kerja BPR adalah menyalurkan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya yang membutuhkan dana untuk membiayai usaha atau pembangunan ekonomi daerah. BPR juga berperan dalam pembinaan usaha dan pembinaan ekonomi daerah.

Demikian pembahasan mengenai kelebihan dan kekurangan BPR atau Bank Perkreditan Rakyat. Semoga bisa memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat luas.

Saat ini kandeb.com telah bekerjasama dengan salah satu BPR untuk menawarkan produk pinjaman dana tunai dengan gadai sertifikat rumah.

Sedangkan untuk gadai BPKB mobil, kandeb.com telah bekerjasama dengan banyak perusahaan leasing resmi di Indonesia.

Segera hubungi kami untuk informasi dana tunai cepat cair!

× Chat Only